Infocakrawala.com – JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa kredit perbankan pada 2023 mencapai 10,38% yang digunakan menunjukkan tetap memperlihatkan baik sehingga menyokong peningkatan ekonomi. Dari sisi permintaan, peningkatan kredit yang dimaksud sejalan dengan kinerja positif korporasi juga rumah tangga.
“Pertumbuhan kredit pada 2023 mencapai 10,38% (yoy), berada di kisaran berhadapan dengan prakiraan Bank Indonesia 9-11%,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo pada konferensi pers RDG BI dalam Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Dari sisi penawaran, peningkatan kredit didorong oleh risk appetite perbankan lalu kapasitas likuiditas perbankan yang digunakan terjaga baik, termasuk dampak positif dari kebijakan likuiditas Bank Indonesia seperti KLM dan juga Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM).
Berdasarkan kelompok penggunaan, peningkatan kredit teristimewa ditopang oleh kredit penanaman modal dan juga kredit modal kerja, masing-masing sebesar 12,26% lalu 10,05%. Sementara secara sektoral, peningkatan kredit teristimewa ditopang oleh kinerja sektor Pengangkutan, Jasa Sosial, Perdagangan, juga Listrik, Gas, Air.
Pembiayaan syariah pada Desember 2023 juga berkembang sebesar 15,80% (yoy), sementara perkembangan kredit UMKM mencapai 8,03% (yoy). Ke depan, peningkatan kredit diprakirakan meningkat di kisaran 10-12% pada 2024, sejalan dengan tetap saja kuatnya peningkatan sektor ekonomi domestik.
Bank Indonesia akan terus menjaga efektivitas implementasi KLM juga menguatkan sinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan, Kementerian/Lembaga juga perbankan, dan juga pelaku bisnis untuk menggalakkan penyaluran kredit/pembiayaan perbankan pada sektor-sektor berdaya ungkit besar untuk membantu peningkatan kegiatan ekonomi yang tersebut berkelanjutan.
(Sumber:SindoNews)
