Bisnis  

PLN Manfaatkan Co-Firing Tekan Emisi Karbon dalam PLTU

PLN Manfaatkan Co-Firing Tekan Emisi Karbon pada PLTU

Infocakrawala.com – Pengamat Perekonomian Energi UGM, Fahmy Radhi mengapresiasi kinerja PT PLN (Persero) pada pemanfaatan co-firing pada PLTU sehingga mampu mereduksi emisi hingga 1,05 Juta ton CO2e dan juga memproduksi energi bersih sebesar 1,04 terawatt hour (TWh) sepanjang 2023. 

“Di era transisi energi, pengembangan yang telah terjadi dilaksanakan oleh PLN pada pemanfaatan co-firing cukup signifikan di menekan emisi. Hal itu membuktikan bahwa PLN sudah mampu bertransformasi sebagai penyedia energi yang lebih besar ramah lingkungan,” kata Fahmy diambil Kamis (25/1/2024).

Secara garis besar, menurut Fahmy, teknologi co-firing merupakan pemanfaatan biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). “Hal itu membuktikan bahwa PLN terus mengembangkan teknologi pada menjawab tantangan zaman,” jelas Fahmy. 

Sesuai dengan data 2023, paparnya, pemakaian co-firing meningkat apabila dibandingkan realisasi 2022. Dalam produksi reduksi emisi misalnya, PLN mampu menambah pengurangan emisi hingga 450.000 ton CO2. Produksi energi bersih pun bertambah hingga lebih tinggi dari 77% dari realisasi 2022 sebesar 575 gigawatt hour (GWh).

Teknologi Co-Firing merupakan sebuah terobosan pada transisi energi pada tanah air. Sebab, dengan teknologi ini, berbagai kegunaan yang digunakan didapatkan, selain pengurangan emisi juga akan menurunkan penyelenggaraan energi fosil. 

Menurutnya, co-firing bukan cuma menciptakan listrik andal namun tetap memperlihatkan terjangkau bagi masyarakat. Lebih dari itu, co-firing juga memacu perekonomian kerakyatan lewat keterlibatan dengan segera penduduk di pengembangan biomassa.

“Kini substitusi batu bara dengan biomassa tak semata-mata mampu mengempiskan emisi karbon, namun juga menggerakkan ekonomi kerakyatan,” kata Fahmy.

Secara data 2023, PLN berhasil menerima 1 jt ton biomassa untuk 43 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di tempat Indonesia. Angka yang disebutkan meningkat 71% dibandingkan tahun 2022. “Saya berharap, PLN terus melakukan uji coba teknologi co-firing hingga tahun 2025 agar 52 PLTU di dalam Indonesia dapat menggunakan co-firing secara penuh.”

Selain itu, PLN juga diharapkan dapat terus meningkatkan sektor ekonomi warga melalui rantai pasok biomassa yang digunakan melibatkan segera masyarakat. Ekosistem biomassa pun terus dikembangkan dengan menggandeng komunitas lokal, koperasi, UMKM, hingga pemerintah wilayah setempat.

Inovasi yang dimaksud dikembangkan PLN tersebut, paparnya, pada waktu ini telah dilakukan berhasil menyasar berbagai aspek, memacu perekonomian kerakyatan, menjaga kelestarian hutan, serta rehabilitasi lahan tandus juga melepas ketergantungan berhadapan dengan komponen bakar fosil.

(Sumber: Suara.com)