Bisnis  

Produsen Migas di area Inggris Siap-siap Boncos Usai Kena Pajak Tinggi

Produsen Migas di dalam area Inggris Siap-siap Boncos Usai Kena Pajak Tinggi

Infocakrawala.com – LONDON – Keputusan Inggris untuk meninggal windfall tax atau yang digunakan biasa disebut pajak rejeki nomplok terhadap produsen minyak kemudian gas (migas) mendapatkan penolakan keras. Pajak rejeki nomplok bertujuan menumbuhkan energi terbaru, namun buat para produsen migas hal itu mampu menghasilkan pendapatan turun tajam pada serta mempercepat penurunan produksi.

Pemerintahan baru di area Inggris pada awal pekan kemarin mengumumkan, akan datang meninggikan Retribusi Laba Tenaga (EPL) sebesar 3% menjadi 38% mulai 1 November 2024, mendatang. Hal itu menghasilkan tarif pajak utama berhadapan dengan kegiatan minyak juga gas menjadi 78%, termasuk di area antara yang tertinggi di dalam dunia.

Selain itu retribusi tunjangan penanaman modal juga akan dihapus 29% untuk mengimbangi kenaikan pajak. Jangka Waktu juga diperpanjang hingga Maret 2030. Rincian pasti dari inovasi yang dimaksud diperkirakan akan disampaikan pada laporan anggaran berikutnya, yang tersebut kemungkinan dirilis Oktober.

Langkah-langkah yang dimaksud diterangkan, untuk “memastikan perusahaan minyak serta gas berkontribusi lebih banyak banyak terhadap transisi energi bersih kita,” kata juru bicara Departemen Keuangan untuk Reuters.

Pemerintah juga mendirikan perusahaan listrik yang didukung negara, GB Energy untuk membantu meningkatkan kapasitas energi terbarukan secara tajam.

CEO produsen minyak Viaro Energy, Francesco Mazzagatti mengatakan, bahwa proposal baru itu bukan kondusif untuk tujuan net-zero.

“Laporan bidang sangat membuktikan bahwa ketergantungan pada minyak dan juga gas akan diperlukan di beberapa dekade mendatang, dan juga impor secara signifikan lebih banyak intensif emisi daripada pasokan lokal,” kata Mazzagatti.

Konsultan Wood Mackenzie mengatakan, EPL dapat mengoleksi 1,2 miliar pound (USD1,54 miliar) per tahun, atau 6 miliar pound selama parlemen berikutnya, tetapi memberi peringatan itu juga akan menyebabkan “perlambatan penanaman modal prematur” di dalam sektor ini.