Profil Abu Bakar Baasyir, Pemuka Agama Mantan Napi Mendadak Kunjungi Kantor Gibran

Profil Abu Bakar Baasyir, Pemuka Agama Mantan Napi Mendadak Kunjungi Kantor Gibran

InfoCakrawala.com – Nama Ustadz Abu Bakar Baasyir sedang menjadi sorotan rakyat usai Ia mengunjung Gibran Rakabuming di dalam Balai Kota Solo. Bagi yang dimaksud ingin mengenal sosoknya, mari simak berikut ini profil Abu Bakar Baasyir.

Diketahui, baru-baru ini Ustadz Abu Bakar Baasyir, Pimpinan Ponpes (Pondok Pesantren) Al-Mukmin Ngruki, mengunjungi Gibran Rakabuming di tempat Balai Kota Solo Pada Senin, 20 Nopember 2023.

Adapun tujuan Ustadz Abu Bakar Baasyir berkunjung yaitu untuk menyampaikan nasihat kepada calon pemimpin negara. Ia menyampaikan bahwa pemimpin muslim wajib menerapkan aturan untuk negara ini menggunakan hukum Islam.

Dalam kedatangannya tersebut, Ustadz Abu Bakar Baasyir Ia ditemani pengurus Ponpes Al-Mukmin. Ia juga meniptikan sebuah surat kepada Gibran untuk diberikan bacapres Prabowo Subianto.

Selain mengirim surat ke capres Prabowo, Baasyirnya juga rencananya akan mengirimkan surat kepada para capres 2024 lainnya yaitu Anies Baswedan juga Ganjar Pranowo.

Bicara mengenai Ustadz Abu Bakar Baasyir, mungkin masih ada yang dimaksud belum tahu akan sosoknya. Nah bagi yang mana ingin mengetahui sosoknya, simak berikut ini profil Abu Bakar Baasyir lengkapnya dengan kontroversinya.

Profil Abu Bakar Baasyir

Abu Bakar Baasyir merupakan salah satu tokoh Muslim sekaligus pimpinan Ponpes Al-Mukmin yang mana  lahir di area Jombang pada tanggal 17 Agustus 1938. Ia merupakan anak terakhir dari tujuh bersaudara. Ayahnya meninggal di dalam tahun 1945 serta ibunya meninggal di tempat tahun 1980.

Ia menempun lembaga pendidikan sekolah dasar hingga menengah di tempat Jombang. Kemudian, Ia  melanjutkan pendidikannya dengan mondok di dalam Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo. Setelah itu, melanjutkan pendidikannya di area Universitas Al-Irsyad Surakarta mengambil Jurusan Dakwah.

Pada usia 32 tahun, tepatnya pada tahun 1971, Ba’asyir menikah dengan Aisyah binti Abdurahman Baraja. Mereka miliki anak-anak bernama Zulfa, Abdul Rasyid, dan 

Pada tahun 1971, tepatnya saat Ia usianya menginjak 32 tahun, Baasyir menikah dengan individu perempuan bernama Aisyah binti Abdurahman Baraja. Pernikahannya dengan Aisyah dikaruniai 3 anak yang dimaksud bernama Abdurahman, Abdul Rasyid, dan juga Zulfa.

Ba’asyir juga diketahui berpartisipasi berorganisasi. Adapun beberapa organisasi yang dimaksud pernah Ia ikuti yaitu  Perhimpunan Islam Indonesia (PII), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), serta Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI).

Tak berhenti sampai disitu, pada tahun 1970, Baasyir bersama Abdullah Sungkar pun mendirikan radio di area Surakarta untuk menyebarkan ilmu-ilmu tentang ajaran Islam yang diberi nama RADIS (Radio Dakwah Islamiyyah).

Kontroversi Abu Bakar Baasyir

Selain berpartisipasi berdakwah dan juga berorganisasi, Baasyir rupanya juga dikenal kerap menunai kontroversi. Adapun beberapa kontroversi Ba’asyir yaitu tahun 1975 jadi pimpinan DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) Cabang Solo untuk menyebarkan ajaran ideologi salafi-jihadi di dalam Tanah Air.

Lalu pada 1985, Baasyir hijrah ke Malaysia usai pemerintah melarang RADIS  dan pembentukan PP Al-Mukmin Ngruki di dalam Surakarta. Pada tahun 1985-1991, Baasyir mengrimkan individu untuk mengikuti pelatihan militer pada luar negeri untuk menggulingkan Orde Baru.

Tahun 1993, Baasyir mendirikan JI (Jamaah Islamiyah) bersama Sungkar usai adanya pemecahan dengan DI/NII. Pada tahun 2002, Baasyir mendapat hukuman 2,6 tahun penjara atas tuduhan kasus Bom Bali 2002.

Lalu pada 2011, Baasyir kembali mendapat hukuman penjara 15 tahun atas tuduhan kasus Al-Qaeda pada NAD kemudian tuduhan sudah pernah mendanai pelatihan militer di dalam Aceh. Pada tahun 2021, Baasyir dinyatakan bebas.

Demikikian ulasan mengenai profil Abu Bakar Baasyir lengkap dengan kontroversi kemudian tujuannya berkunjung ke kantor Gibran. Semoga informasi ini bermanfaat!

Kontributor : Ulil Azmi

(Sumber: Suara.com)