Profil Ratna Sarumpaet, Aktivis Politik Keluyuran ketika Nyepi di area Bali

Profil Ratna Sarumpaet, Aktivis Politik Keluyuran ketika Nyepi pada area Bali

Infocakrawala.com – Ratna Sarumpaet mendadak kembali menjadi soorten usai kedapatan berkendara pada waktu Hari Raya Nyepi di area Bali, Hari Senin (11/3/2024). Ia pun ditegur pecalang atau aparat keamanan adat Pulau Dewata.

Aksi Ratna Sarumpaet itu beredar pada media sosial. Salah satunya dari akun Facebook Komang Tatto yang mengumumkan jikalau Ratna Sarumpaet dengan orang laki-laki tepergok menaiki mobil di tempat area Tibubeneng, Kuta Utara. 

Lantas siapakah sosok Ratna Sarumpaet?

Aktivis Ratna Sarumpaet ditegur pecalang sebab tertangkap melakukan aktivitas pada luar ketika umat Hindu dalam Bali sedang merayakan Nyepi, pada Hari Senin (11/3/2024). (tangkap layar/ist)
Aktivis Ratna Sarumpaet ditegur pecalang akibat tertangkap melakukan aktivitas di area luar ketika umat Hindu pada Bali sedang merayakan Nyepi, pada Hari Senin (11/3/2024). [tangkap layar/ist]

Profil Ratna Sarumpaet
Seniman panggung teater sekaligus aktivis kebijakan pemerintah ini lahir di area Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 16 Juli 1949. 

Ratna Sarumpaet terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat, yang tersebut sejumlah dicekal pada sebagian wilayah pada era administrasi Orde baru.

Wanita berusia 74 tahun tersebuh merupakan ibunda aktris Atiqah Hasiholan atar mertua aktor Rio Dewanto.

Pembunuhan individu aktivis buruh, Marsinah, pada tahun 1993 menciptakan Ratna Sarumpaet menjadi berpartisipasi secara politik. Ia menulis naskah pementasan orisinal pertamanya, Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah (1994) setelahnya terobsesi dengan persoalan hukum ini.

Hal yang dimaksud masih diingat berkaitan dengannya adalah pada 2018, dimana Ratna sempat terlibat persoalan hukum hoaks usai mengaku sudah pernah dianiaya orang tak dikenal di dalam Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

Foto rajah Ratna Babak belur bereder luas pada internet. Bahkan beberapa orang tokoh oposisi, termasuk Prabowo Subianto, mengutuk “serangan pengecut” tersebut.

Akan tetapi kejadian itu bertolak belakang dengan fakta yang tersebut sebenarnya. Polda Metro Jaya serta Polda Jawa Barat menemukan bahwa Ratna Sarumpaet tak ada di dalam Bandara pada hari tersebut, melainkan mengunjungi klinik bedah plastik di area Jakarta.

Pada tanggal 3 Oktober, Ratna mengakui bahwa ia telah dilakukan berbohong mengenai serangan yang disebutkan untuk menyembunyikan operasi plastiknya dari keluarganya sendiri.

Ratna kemudian dipecat dari kelompok kampanye Pilpres 2019 Prabowo Subianto. Keesokan harinya, Ratna ditahan oleh polisi di dalam Bandara Internasional Soekarno-Hatta.