PWI DIY Bersama BUMN Tutup Acara UKW, 27 Wartawan Dinyatakan Kompeten

PWI DIY Bersama BUMN Tutup Acara UKW, 27 Wartawan Dinyatakan Kompeten

Infocakrawala.com – Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Nasional ke-779 telah terjadi dilaksanakan pada 18 juga 19 Januari 2024. Seluruh rangkaian UKW pun berjalan lancar juga menunjukkan hasil memuaskan, meskipun kemungkinan besar tak sempurna.

UKW ke-779 sendiri diselenggarakan di area Forriz Hotel Yogyakarta dengan disertai oleh 29 peserta. Semua partisipan dibagi ke di tiga kelompok Muda, satu kelompok Madya, kemudian satu kelompok Utama.

Di hari terakhir pelaksanaan UKW, Amir Machmud NS selaku Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jawa Tengah mengumumkan bahwa sebanyak 27 partisipan dinyatakan kompeten.

“Jumlah partisipan yang terdaftar 29 orang, yang dimaksud hadir juga 29 orang. Yang kompeten 27 orang. Sehingga yang dinyatakan belum kompeten adalah 2 orang,” ungkap Amir Machmud NS, Hari Jumat (19/1/2024).

Pada kesempatan itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY, Hudono turut mengucapkan selamat terhadap para kontestan UKW yang digunakan sudah dinyatakan kompeten. Ia mengungkapkan masih ada kesempatan selanjutnya bagi yang mana belum kompeten.

“Senang dan juga bahagia meskipun ada dua yang belum kompeten. Masih ada kesempatan untuk bergabung UKW. Semoga besok (UKW selanjutnya) InsyaAllah dapat kompeten,” ujar Hudono.

Hudono berharap jikalau UKW harus diselenggarakan berkelanjutan. Ia menyampaikan, DIY baru melaksanakan UKW sebanyak 10 kali, berbeda dengan Jawa Tengah yang digunakan sudah ada tidak ada terhitung hingga menerima penghargaan.

“Harapannya acara semacam ini (UKW) harus berkelanjutan. Saya berharap teman-teman yang dimaksud belum UKW dapat diajak untuk mengambil bagian serta bergabung dengan PWI,” kata Hudono.

Lebih lanjut, Hudono ingin para wartawan kelas muda yang mana dinyatakan kompeten sanggup mengikuti UKW kelas madya 3 tahun mendatang. Bagi wartawan kelas madya yang dimaksud dinyatakan kompeten, diharapkan juga mampu bergabung UKW kelas utama pada 2 tahun yang mana akan datang.

Selain itu, salah satu kontestan untuk jenjang Madya, Titis Widyatmoko, berkesempatan mengungkapkan rasa terima kasihnya untuk para pengurus UKW ke-10 di area Yogyakarta.

Titis Widyatmoko juga menceritakan momen bertemu dengan pengujinya, Amir Machmud NS, yang mana merupakan wartawan senior.

“Saya kaget, saya seperti mimpi waktu pertama bertemu penguji saya, Pak Amir. Wah, saya tuh dulu penggemar tulisannya Pak Amir. Terus, mendadak datang Pak Oto. Wah, legend dua-duanya ini,” ujar Titis.

Titis merasa sangat beruntung dapat diuji oleh Amir juga Oto hingga mengucapkan terima kasih sebab telah diberi kesempatan bertemu dua idolanya.

“Beruntung sekali bertemu dua legend. Terima kasih sekali Pak Hudono berhadapan dengan kesempatan yang mana sudah ada diberikan, terhadap PWI Jgja, yang memberikan kesempatan untuk saya,” imbuhnya.

Tidak semata-mata itu, Titis juga membagikan kisah pertama kali mengikuti UKW untuk jenjang Muda dan juga diuji oleh Susilastuti Dwi Nugraha Jati.

Menurut Titis, UKW merupakan pengalaman berharga bagi wartawan yang mana akan melahirkan barang jurnalisme berkualitas di tempat masa depan.

“Dan kita, yang diuji lah yang dimaksud akan mengawal apa yang dimaksud akan menjadi garis aturan pers yang digunakan sudah ada digariskan oleh bapak-bapak, ibu-ibu penguji,” tandasnya.

Peran BUMN Terhadap Tingkat Pers Melalui UKW

Mengusung tema “PWI Bersama BUMN, Menghasilkan Wartawan Profesional lalu Berakhlak” pelaksanaan UKW kali ini didukung oleh tiga BUMN sekaligus, yaitu PT BRI (Persero) Tbk, PT PNM, juga PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Pemberian dukungan ini merupakan bentuk nyata dari BUMN di meningkatkan kualitas pers melalui UKW. Sebab BUMN yakin bahwa wartawan yang tersebut dinyatakan kompeten di UKW akan memunculkan komoditas jurnalistik yang digunakan “sehat” kemudian bagus.

“Kenapa stakeholder (BUMN) dari luar mau membantu kita berkaitan dengan peningkatan SDM wartawan? Hal ini artinya penting, tidak bagi kita semata penting, tapi bagi dia (stakeholder) juga penting,” jelas Firdaus Komar selaku Direktorat UKW PWI Pusat pada hari terakhir pekan (19/1/2024).

“Bagaimana mereka menginginkan produk-produk jurnalistik yang tersebut dibuat oleh wartawan itu sehat, bagus. Jadi kalau barang itu berkualitas, terstandar, (dibuat) oleh wartawan yang dimaksud kompeten, stakeholder juga merasa senang oleh sebab itu berita kita itu tak abal-abal,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Firdaus Komar berharap agar wartawan yang mana dinyatakan kompeten pada UKW kali ini ke depannya bisa saja menghasilkan berita yang dimaksud sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik serta Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers.

(Agatha Vidya lalu Rosiana Chozanah)

(Sumber: Suara.com)