Penelitian INDEF: Shopee Jadi Sistem yang digunakan Paling Banyak Dipilih dan juga Digunakan UMKM

Penelitian INDEF: Shopee Jadi Sistem yang tersebut digunakan Paling Banyak Dipilih dan juga juga Digunakan UMKM

Infocakrawala.com – Hasil Studi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengungkapkan bahwa sebanyak 34,25% pelaku UMKM memilih program digital seperti aplikasi mobile e-commerce kemudian media sosial sebagai tempat utama untuk merek berjualan secara online.

Riset bertajuk “Peran Rangkaian Digital Terhadap Pembangunan UMKM di area Indonesia” yang dimaksud menemukan bahwa 50% UMKM atau tambahan dari setengah total responden memilih Shopee sebagai media utama yang tersebut dia gunakan untuk berjualan online di satu tahun terakhir.

Selain perangkat lunak e-commerce, para pelaku UMKM juga terlibat menggunakan media sosial seperti Facebook Marketplace lalu Instagram Marketplace sebagai sistem berjualan online.

Riset INDEF yang dimaksud juga menganalisis tempat berjualan online yang digunakan “paling kerap digunakan”. Berdasarkan hasil riset tersebut, Shopee konsisten menempati kedudukan pertama sebagai program yang mana paling banyak digunakan oleh para pelaku UMKM dengan persentase sebesar 36,22%, dihadiri oleh oleh Facebook Marketplace (18,50%) juga Online Food Delivery (16,93%) seperti GoFood, GrabFood, lalu ShopeeFood.

Digitalisasi UMKM sendiri menggerakkan sektor ekonomi digital di area Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang mana positif dari tahun ke tahun. Google, Temasek, dan juga Bain memproyeksikan nilai sektor ekonomi digital Indonesia akan berkembang menjadi Dolar Amerika 109 miliar pada 2025. Bahkan pada 2030, kegiatan ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan menyentuh nomor Mata Uang Dollar 210 miliar hingga Dolar Amerika 360 miliar.

Pertumbuhan yang dimaksud tak terlepas dari tingginya nilai proses sektor e-commerce, yang mana sudah menjadi kontributor utama di biosfer kegiatan ekonomi digital tanah air. Kehadiran media e-commerce ini juga sudah pernah membuka sejumlah kesempatan bagi pelaku UMKM untuk semakin mengembangkan bisnisnya secara online.

Selain perangkat lunak e-commerce Shopee, program media sosial seperti Facebook Marketplace (33,46%), Instagram Shop (28,74%), serta TikTok Shop (20,87%) menempati sikap kedua hingga keempat secara berurutan, sebagai tempat berjualan online yang mana paling banyak digunakan oleh pelaku UMKM selama satu tahun terakhir. Aplikasi media sosial Facebook kemudian Instagram ini memungkinkan para penggunanya melakukan pemasaran usaha melalui berbagai ciri seperti Feed, Story, maupun Marketplace/Shop.

(Dok: Istimewa)
(Dok: Istimewa)

Merujuk pada hasil riset INDEF, pelaku UMKM mempunyai tiga alasan utama mengapa merek menerapkan digitalisasi pada bisnisnya. Tiga alasan utama yang disebutkan meliputi kepraktisan di berjualan secara online (79,13%), eksposur/trafik yang dimaksud lebih tinggi luas (72,83%), serta prospek perkembangan perusahaan yang digunakan lebih banyak cepat (69,69%).

Peneliti Center of Digital Economy and SMEs INDEF, Izzudin Farras, mengungkapkan bahwa terlepas dari pertumbuhan ini, keterampilan digital tetap memperlihatkan menjadi tantangan bagi UMKM untuk dapat masuk pada digitalisasi. “Salah satu cara yang mana dapat dijalankan oleh pelaku UMKM untuk menghadapi persaingan industri adalah dengan mengikuti kegiatan edukasi atau pelatihan UMKM yang tersebut diadakan oleh berbagai wadah e-commerce,” jelasnya.

Berdasarkan riset tersebut, beberapa tantangan utamanya adalah ketatnya persaingan antar pelaku usaha di sistem digital (96,46 persen) lalu kurangnya keterampilan tenaga kerja di pemakaian jaringan digital (83,46 persen).

Namun demikian, Izzudin juga menyatakan bahwa sekarang telah semakin berbagai pelaku UMKM yang sadar akan pentingnya pengaplikasian wadah digital lalu dampak positif digitalisasi pada perusahaan mereka. Oleh dikarenakan itu, para pelaku UMKM diharapkan dapat terus melakukan pengembangan dari segi produk, layanan hingga strategi untuk menggaet pelanggan pada sedang persaingan bidang usaha online yang tersebut semakin ketat.

(Sumber: Suara.com)