Rokok Picu Anak Kena Penyakit Pernapasan, Disebabkan Residu yang tersebut Menempel pada Area Sekitar

Rokok Picu Anak Kena Penyakit Pernapasan, Disebabkan Residu yang dimaksud yang dimaksud Menempel pada Area Sekitar

Infocakrawala.com – JAKARTA – Kebiasaan merokok menjadi tantangan di tempat dunia kesehatan. Pasalnya, masih sejumlah orang yang kecanduan sehingga sulit berhenti merokok. Bukan hanya sekali membahayakan diri sendiri, merokok juga dapat membahayakan orang lain, termasuk anggota keluarga.

Hal ini dikarenakan residu zat-zat berbahaya dari asap rokok dikenal dengan istilah third hand smoke. Memang, asap rokok bisa saja cepat menghilang, tetapi akan menempel pada barang-barang dalam sekitar tempat Anda merokok.

Ketua Unit Kerja Kesepahaman (UKK) Respirologi IDAI, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K) mengungkap residunya bisa jadi menempel di area rambut, pakaian serta substansi fabrik yang akan lebih besar cepat menempel.

“Ketika ada perokok di area rumah, maka chemical atau material kimia yang digunakan dari asap-asap rokok itu bisa jadi tertinggal pada mana saja. Di rambut, pada pakaian, dalam kulit, dalam sofa, di area meja, kemudian kalau pada mobil tentu pada jok mobil,” jelas dr. Nastiti Kaswandani di Seminar Dunia Pers mengenai Pneumonia pada Anak, Kamis (11/1/2024).

Dr. Nastiti Kaswandani juga menyatakan jikalau residu dari rokok menempel di tempat permukaan atau tempat yang solid seperti meja, kaca, kursi, serta objek lainnya yang bisa saja dibersihkan atau dilap secara rutin kemungkinan bisa jadi terhindar dari bahaya penyakit pernapasan akibat asap rokok.

Akan tetapi apabila sudah ada menempel pada unsur fabrik, maka residu dari rokok dapat terhirup dan juga bertahan lama pada material tersebut.

Selain itu, alat-alat dari substansi pabrik yang dimaksud juga tiada mungkin saja dibersihkan setiap harinya. Maka anak-anak menjadi tambahan rawan terkena penyakit pernapasan.

“Itu yang digunakan menjadikan warning kalau terus-menerus anak itu mencium atau menghirup residu juga akan menjadikan gangguan. Sehingga meskipun tak merokok di area hadapan anak, tetapi third hand smoke itu merupakan hal yang mana dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya infeksi saluran pernapasan,” kata dr. Nastiti Kaswandani.

Lebih lanjut, dr. Nastiti Kaswandani mengungkap bahwa membuka jendela atau mengalihkan asap rokok dengan kipas angin juga bukan bisa jadi menghindari terjadinya third hand smoke.

Bahkan, anak yang digunakan tinggal dengan orangtua atau pun salah satu anggota keluarganya yang tersebut perokok cenderung lebih besar kerap sakit, dibandingkan dengan anak yang tidak ada tinggal dengan perokok.

(Sumber:SindoNews)