Sempat Disindir Gibran, Kementerian Luhut Kini Minta Baterai LFP Diproduksi dalam Indonesia

Sempat Disindir Gibran, Kementerian Luhut Kini Minta Baterai LFP Diproduksi pada Indonesia

Infocakrawala.com – Kementerian Koordinator Lingkup Maritim kemudian Investasi, yang mana dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan, mengupayakan agar elemen penyimpan daya kendaraan listrik berjenis lithium ferro posphate atau sel LFP lalu nickel manganese cobalt NMC diproduksi pada negeri.

Padahal di debat cawapres pada Januari lalu, Gibran Rakabuming Raka calon perwakilan presiden yang tersebut diusung Partai Gerindra kemudian koalisinya pernah mengungkapkan mendiskusikan elemen penyimpan daya LFP sejenis cuma dengan memperkenalkan hasil China.

Permintaan untuk memproduksi akumulator LFP dalam Indonesia disampaikan oleh Deputi Area Sinkronisasi Infrastruktur kemudian Transportasi Kemenkomarves Rachmat Kaimuddin. Ia mengungkapkan kedua jenis sel yang disebutkan sama-sama mampu memberikan keuntungan bagi Indonesia.

“Kami juga dorong mau baterainya LFP atau NMC, silahkan yang dimaksud penting dibikin di tempat Indonesia nanti. Karena kita punya nikel, enggak apa-apa kita bagi mirip orang, tapi kita dapat hilirisasinya di dalam sini,” katanya di sebuah diskusi di tempat Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Rachmat menyatakan pada waktu ini Indonesia mempunyai 25 persen cadangan nikel dunia, namun cuma mendapatkan 2 persen dari total lingkungan ekonomi kendaraan listrik global. Sehingga menurutnya, produksi kedua jenis penyimpan daya itu diperlukan supaya para produsen tidak ada beralih ke teknologi lain.

“Jadi mau enggak mau sebagian kemungkinan besar dari di sini akan mengundurkan diri dari ke tempat lain. Karena kita paksa, ia akan bikin LFP. Dia akan bikin teknologi baru, malah nikel kita enggak laku,” ujarnya

Selain itu, ia menilai dengan produksi kedua elemen penyimpan daya yang dimaksud bisa saja memberikan keuntungan bagi perekonomian Indonesia, oleh sebab itu kedua material baku LFP kemudian NMC dapat diperoleh di dalam tanah air.

Adapun sel LFP berbahan baku besi, sedangkan NMC diproduksi dengan substansi dasar nikel.

“Kalau LFP, beliau materialnya lebih banyak banyak tersedia di dalam mana-mana, besi itu lebih lanjut common daripada nikel,” ujarnya.

Sebelumnya di debat cawapres 21 Januari lalu, Gibran menyindir saingannya Muhaimin Iskandar pada waktu mengeksplorasi mengenai hilirisasi. Ia mengungkapkan kelompok pemenangan pasangan Anies Baswedan – Muhaimin kerap mengeksplorasi mengenai elemen penyimpan daya LFP, sel yang dimaksud menggunakan besin alih-alih nikel, salah satu material andalan Indonesia.

“Indonesia itu adalah negara yang mana punya cadangan nikel terbesar sedunia. Hal ini kekuatan kita, ini bargaining kita. Jangan malah mengeksplorasi LFP. Itu sebanding hanya memperkenalkan produknya China, Pak,” kata Gibran terhadap Muhaimin ketika itu.