Infocakrawala.com – Mantan Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto membongkar isi pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dua hari sebelum Gibran Rakabuming Raka dideklarasikan sebagai calon duta presiden (cawapres).
Dalam dialog di dalam political show podcast yang tersebut ditayangkan dalam Youtube CNN Indonesia, Rivana Pratiwi, pembawa acara, menanyakan kebenaran kabar Andi Widjajanto dipanggil Jokowi sebelum pemberitahuan Gibran.
“Jokowi sempat memanggil anda dan juga beberapa orang terdekatnya juga menyampaikan bahwa ga ada yang dimaksud dapat mengalahkan Prabowo-Gibran, anda-anda semua ini ga mampu mengalahkan Prabowo-Gibran, dua hari sebelum pengumuman Gibran sebagai cawapres,” ujar Rivana.
Baca Juga:
Iwan Fals Umumkan Sikap Politiknya di dalam Pilpres 2024, Beda Pilihan dengan Slank kemudian Dewa 19
Bobby Nasution Bicara Sengak Soal Bangun Stadion Sepele, Kena Ulti Netizen: Mertua Lo dalam DKI Jakarta Ngapain Aja?
Andi Widjajanto membenarkan adanya konferensi itu. Ia mengatakan, ada tiga poin yang digunakan disampaikan Jokowi ketika itu.
“Jadi kira-kira Prabowo pasti menang, PSI akan masuk parlemen, nomor tiga, kata-kata PDIP akan turun. Itu yang mana dinyatakan Pak Jokowi. Di situ Pak Jokowi mengatakan, kalian hebat kalau dapat mengalahkan saya,” tutur Andi.
Menurut Andi, dirinya tak mempermasalahkan pernyataan Jokowi mengenai Prabowo menang serta PSI masuk parlemen.
Namun yang tersebut menimbulkan Andi Widjajanto tidaklah terima adalah pernyataan Jokowi yang akan menciptakan pengumuman PDIP turun. Di titik itulah, Andi mengambil kebijakan berbeda jalan dengan Jokowi.
“Tapi ketika Pak Jokowi mengungkapkan pernyataan PDIP turun pada situ saya masalah. Dalam hati bapak masih kader kenapa menghasilkan rencana untuk menurunkan ucapan partai sendiri. Di situ kemudian ya saya harus beda,” ujar dia.
Andi mengaku hanya saja diam juga mendengar belaka ketika Jokowi mengeluarkan pernyataan tersebut. Menurutnya, Jokowi sudah ada berubah signifikan dari awal perkenalan mereka.
