Infocakrawala.com – Setelah inisiatif makan siang gratis, eksekutif kembali memikirkan gagasan Menteri Keamanan (Menhan) Prabowo Subianto. Calon Presiden nomor urut 02 itu miliki gagasan menjadikan singkong untuk Bahan Bakar Minyak (BBM).
Deputi Pangan lalu Agribisnis Kementerian Koordinator Area Perekonomian, Dida Gardera mengaku memang sebenarnya sedang mengkaji aingkong lalu tebu menjadi Bioetanol. Menurut dia, semua unsur untuk menjadi Bioetanol memang sebenarnya bervariasi, salah satunya Singkong.
“Singkong juga tebu untuk bioetanol, semua itu kan kita kaji. Tentu kan kajian itu ada yang dimaksud dari skala tertentu ia belum ekonomis, tapi kalau telah masuk (ekonomis), baru dapat diimplementasikan,” ucapannya pada Kemenko Perekonomian, Ibukota Pusat, yang tersebut dkutip Hari Jumat (8/3/2024).
Namun, Dida menyebut, pengubahan singkong menjadi Bioetanol harus memperhatikan beberapa hal. Salah satunya, ketersediaan lahan untuk menyumbangkan banyak singkong sebagai materi Bioetanol.
“Kemudian, ketersediaan lahan juga seperti apa? Lahan kita kan masih banyak yang digunakan belum dioptimalkan, ini lagi kita petakan lagi,” jelas dia.
Selain pasokan singkong, pemerintah juga menyoroti pasokan tebu untuk substansi bakar. Dia menimbang, bahwa tebu mampu dipasol dari food estate Merauke.
Tak cuma itu, Dida juga membuka potensi untuk memproduksi BBM dari kelapa. Menurut dia, kelapa yang mana tak terpakai bisa saja diolah menjadi bioavtur.
“Justru kelapa ini dari kelapa yang tersebut reject. Di setiap pohon kelapa itu ada sekitar 20-30 persen gak layak dikonsumsi, itu yang digunakan justru bisa saja digunakan. Banyak sekali kemungkinan yang tersebut semua ada di tempat kebun kita, tapi belum kita optimalkan. Nah, ini ruang untuk pengembangan yang mana terus kita dorong,” beber dia.
Sebelumnya, Prabowo Subianto miliki cita-cita untuk mengakibatkan Indonesia swasembada energi baru lalu terbarukan dengan memanfaatkan tanaman, salah satu tindakan dengan menyulap singkong menjadi BBM.
Dia mengungkapkan bahwa energi terbarukan yang digunakan bersumber dari flora sangat baik dikarenakan tiada menciptakan polusi sekaligus mengempiskan ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil yang dimaksud bukan ramah lingkungan.
“Kita nanti green energy lalu kita akan swasembada energi bensin, dari mana? Dari etanol, etanol dari mana? Dari tebu serta singkong,” kata dia.
