Infocakrawala.com – TOKYO – Produsen mobil Negeri Matahari Terbit sekarang “takut” dengan pesatnya perkembangan kendaraan listrik (EV) selama China dan juga mampu jadi “pengikut” apabila tak cepat berinovasi.
Menurut kepala Sony-Honda Mobility, Yasuhide Mizuno, perusahaan Negeri Sakura perlu mengubah budaya perusahaan konservatif merek untuk bersaing dengan China, yang dimaksud sekarang ini menjadi salah satu eksportir kendaraan terkemuka dalam dunia.
“Pesaing China sangat kuat, juga saya sangat takut dengan kecepatan implementasi mereka,” kata Mizuno seperti dilansir dari InsideEVs
“Pabrikan mobil Jepun cukup gugup sebelum meluncurkan mobilnya. Kita perlu mengubah sikap ini, apabila tiada kita akan selalu menjadi pengikut,” tambahnya.
Meskipun Honda miliki target untuk menghilangkan mobil berbahan bakar bensin pada tahun 2040, mereka itu masih tertinggal di perlombaan elektrifikasi global.
Mizuno menyatakan pesaing Tiongkok ini bergerak lebih besar cepat dari yang digunakan diharapkan, dengan waktu pengembangan hanya saja 18 bulan.
Mizuno menambahkan bahwa produsen mobil Negeri Sakura tiada boleh berpuas diri pasca Amerika Serikat meningkatkan tarif kendaraan listrik China dua kali lipat menjadi 100 persen, yang secara efektif menangguhkan bursa bagi kelompok seperti BYD dan juga Nio.
Pada bulan Maret, Honda bekerja identik dengan Nissan untuk mengembangkan kendaraan listrik untuk bersaing dengan model berbiaya rendah dari Tiongkok.
Sementara itu, perusahaan patungan antara Honda kemudian Sony yang dimaksud didirikan pada tahun 2022 berencana mengirimkan kendaraan listriknya ke Amerika Utara pada tahun 2026.
