Soroti Harga Beras Naik kemudian Pupuk Langka, Pemuda Perindo: eksekutif Harus Perhatikan Petani

Soroti Harga Beras Naik kemudian Pupuk Langka, Pemuda Perindo: eksekutif Harus Perhatikan Petani

Infocakrawala.com – JAKARTA – DPP Pemuda Perindo menyoroti fenomena kenaikan harga jual beras di enam bulan terakhir. Kenaikan biaya permintaan pokok yang disebutkan diduga oleh sebab itu Rencana Bantuan Sosial (Bansos).

Direktur Eksekutif DPP Pemuda Perindo Iqnal Shalat Sukma Wibowo menyebut, kenaikan tarif beras ini salah satunya dipicu Inisiatif Bansos pemerintah. Iqnal mengatakan, seharusnya pemerintah memperhatikan keinginan petani untuk ketersediaan pupuk dengan harga jual yang terjangkau.

“Partai Perindo ini kan peduli rakyat ya, kita juga punya gerobak untuk UMKM, kita suka berbagi, meringkan beban warga dengan bazar murah. Karena Partai Perindo pada waktu ini belum ada pada parlemen, baru bisa jadi berteriak di tempat luar parlemen. Pertama, kita harus memperhatikan petani. Petani itu adalah salah satu ujung tombak, di tempat mana mereka itu yang tersebut merawat sampai menciptakan panen beras,” kata Iqnal di dalam Kantor DPP Perindo, DKI Jakarta Pusat, hari terakhir pekan (1/3/2024).

Iqnal menjelaskan, pada waktu ini pupuk untuk keinginan para petani pun bermasalah. Padahal, keinginan yang disebutkan penting bagi petani untuk mendirikan biosfer pertanian.

“Saat ini pupuk bermasalah, menterinya ketangkap KPK, kita akui itu, tidak kita menilai secara tiada suka sebanding menterinya, tapi kita harus akui bahwa itu hal utama bagi petani, merancang habitat alam, memulai pembangunan biosfer pertanian di area mana pasca panen nanti itu bisa jadi dibeli dengan nilai tukar yang tersebut baik oleh pemerintah,” ujarnya.

Iqnal menilai, apabila tidak ada segera diatasi maka terjadi krisis pangan dalam Indonesia. “Beras dipakai untuk bansos yang mana dinilai mempunyai unsur politis sangat tinggi lantaran apa, jumlah keseluruhan bansos yang dimaksud diajukan itu ternyata lebih besar tinggi tahun ini dibandingkan pengajuan pertama pada pada waktu pengaktifan APBN,” tandasnya.