Infocakrawala.com – JAKARTA – Dalam upaya meyakinkan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran lalu tepat kuota, Pertamina Patra Niaga pada waktu ini melanjutkan perluasan proses pendataan kegiatan pengguna Pertalite berbasis QR Code di dalam wilayah Jawa Madura Bali (JAMALI) kemudian beberapa wilayah Non JAMALI yaitu Kepulauan Riau, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur lalu Kalimantan Utara. Dimana penerapan full QR ini akan dijalankan secara bertahap dan juga ketika ini pada tahap sosialisasi kemudian pendaftaran registran.
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Lokal Jawa Bagian Tengah, Heppy Wulansari mengungkapkan, seperti penerapan full cycle dalam Solar Subsidi, pada tahap sosialisasi dan juga registrasi pengguna BBM Pertalite roda empat akan diminta melakukan pendaftaran Proyek Subsidi Tepat melalui website subsiditepat.mypertamina.id.
“Saat ini pendaftaran Inisiatif Subsidi Tepat masih terus dibuka. Customer perlu menyiapkan dokumen yang mana nantinya akan diupload melalui website yaitu Foto KTP, Foto Diri, Foto STNK (tampak depan juga belakang), Foto Kendaraan tampak keseluruhan, Foto Kendaraan tampak depan Nomor Polisi lalu foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR,” tutur Heppy.
Pada tahap ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang mana didaftarkan oleh penduduk dengan dokumen dan juga data kendaraan yang mana dimiliki. Setelah statusnya terdaftar, publik akan mendapatkan QR Code Unik yang digunakan akan diterima melalui email atau notifikasi di tempat website subsiditepat.mypertamina.id.
“Untuk kemudahan masyarakat, QR Code bisa jadi diprint out kemudian dibawa ke SPBU, sehingga bukan wajib mendownload aplikasi mobile MyPertamina atau mengakibatkan handphone ke SPBU. Mekanisme ini masih dikhususkan untuk kendaraan roda empat (mobil),” tambah Heppy.
Salah satu wilayah yang menjadi lokasi pilot project penerapan QR Pertalite yaitu Perkotaan Pangkalpinang dalam Provinisi Bangka Belitung yang sejak 2023 telah lama memberlakukan pembelian Pertalite dengan menujukkan QR code, seperti yang dimaksud diceritakan oleh Edy salah satu konsumen Pertalite dari Pangkalpinang yang dimaksud menceritakan pengalamannya bertransaksi di area SPBU dengan QR Code, “Bagi saya mudahlah, oleh sebab itu tinggal mengungkap hp, tunjuk QR ke operator, selesai,” jelas Edy.
Selain mengharapkan pengguna pertalite segera melakukan pendaftaran Heppy juga menjelaskan bahwa selama masa sosialisasi publik masih tetap memperlihatkan sanggup membeli Pertalite kemudian menjelaskan bahwa tujuan pendataan ini tidak untuk menyulitkan masyarakat, namun untuk melindungi penduduk rentan yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi.
“Tujuan pendataan untuk melindungi warga rentan, menjamin subsidi energi yang tepat sasaran, data ini diharapkan sanggup digunakan untuk menetapkan kebijakan energi bersatu pemerintah juga dapat menghindari kemungkinan terjadinya kemungkinan penyalahgunaan atau persoalan hukum penyelewengan BBM subsidi pada lapangan,” tambah Heppy.
Untuk diketahui, sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 Pertalite ditetapkan sebagai BBM Penugasan oleh Pemerintah.
