Terapi Autologus Stem Cell Terbukti Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

Terapi Autologus Stem Cell Terbukti Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

Infocakrawala.com – Belakangan ini, hitungan penderita hiperglikemia melitus tipe 2 di dalam Indonesia mengalami peningkatan yang dimaksud signifikan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, per 2015 lalu, Indonesia menjadi negara dengan tingkat penderita penyakit gula ketujuh tertinggi di dalam dunia.

Diabetes melitus Tipe 2 sendiri dikenal sebagai penyakit “silent killer” yang dimaksud sanggup menyebabkan disfungsi, gagal organ, hingga kehancuran berbagai bagian tubuh. Adapun terapi terapi yang lumrah digunakan untuk DM tipe 2 adalah penyelenggaraan obat obat an penurun kadar gula darah juga insulin. Namun belakangan ini, terapi stem cell bisa saja menjadi salah satu alternatif perawatan bagi penderita DM tipe 2.

Stem cell, atau yang dimaksud dikenal dengan sell punca adalah terapi pengembangan sel induk dari tubuh yang tersebut yang dimaksud sanggup memulihkan sel-sel tubuh yang rusak akibat penyakit berat. Dalam hal ini, penelitian dari Pusat Penelitian dan juga Pengembangunan Stem Cell Universitas Airlangga menemukan bahwa terapi autologus stem cell dapat menurunkan level gula darah jikalau dilaksanakan selama tiga bulan.

“Penelitian kami menemukan bahwa pengaplikasian terapi autologus stem cell dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan sangat signifikan. Terapi stem cell dilaksanakan dengan memasukkan stem cell ke pankreas, juga secara bertahap, kinerja pankreas di memproduksi insulin akan membaik, sehingga akan membantu menurunkan kadar gula darah,” ucap Ketua Stem Cell Research and Development Center Universitas Airlangga, Dr. Purwati, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM, pada keterangannya, Hari Jumat (15/12/2023).

Dalam melakukan penelitian ini, dr Purwati melibatkan 40 orang pasien penyakit gula dengan usia antara 30-79 tahun. Para penderita DM Tipe 2 ini kemudian disuntikkan stem cell dengan jumlah kali yang berbeda pada kurun wktu tiga bulan. Selanjutnya, para pasien ini akan diukur gula darah puasa dan juga 2 jam sesudah makan, mengukur HBA1C lalu fungsi pankreas.

“Hasilnya, level gula darah ketika berpuasa kemudian dua jam pasca makan dan juga HBA1C mengalami penurunan yang digunakan sangat signifikan. Karenanya, stem cell dapat menjadi terapi pilihan untuk penderita DM tipe 2,” sambungnya.

Ketua Stem Cell Research and Development Center Universitas Airlangga, Dr. Purwati, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM.
Ketua Stem Cell Research and Development Center Universitas Airlangga, Dr. Purwati, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM.

Selanjutnya, dr Purwati juga menjelaskan berbagai keunggulan dari terapi autologus stem cell bagi perawatan DM tipe 2. Beberapa pada antaranya yang digunakan pertama adalah aman dikarenakan autologus, sumber stem cell yang tersebut mudah didapat, penyimpanannya yang digunakan bukan sulit, hingga sifat stem cell itu yang tersebut bukan juga mampu menurunkan keadaan peradangan di area tubuh.

“Terapi autologus stem cell untuk penyakit gula ini memang benar hal baru yang dimaksud terus berprogres keilmuannya. Namun dari penelitian yang dimaksud kami lakukan, terapi ini mampu menjadi alternatif terapi untuk DM tipe 2,” ucap dr Purwati.

(Sumber: Suara.com)