Tesla Memang Gunakan Baterai Tanpa Nikel, Tapi Ada Kelemahannya

Tesla Memang Gunakan Baterai Tanpa Nikel, Tapi Ada Kelemahannya

Infocakrawala.com – Debat calon perwakilan presiden pada Akhir Pekan di malam hari (21/1/2024) turut mengeksplorasi tentang penyimpan daya kendaraan listrik jenis  lithium ferrophosphate atau LFP.

Adalah cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang tersebut pertama kali mengumumkan masalah sel LFP. Ia bertanya untuk cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar perihal akumulator kendaraan listrik tersebut.

Gibran mengomentari Muhaimin kemudian anggota regu pemenangannya Thomas Lembong yang mana menyatakan Tesla dalam Tiongkok telah tak lagi menggunakan elemen penyimpan daya berbahan nikel lalu tambahan memilih LFP.

“Tesla enggak pakai nikel ini kan kebohongan publik, mohon maaf Tesla itu pakai nikel Pak,” kata Gibran pada debat tadi malam.

Kelemahan Baterai LFP Tesla

Bos Tesla, Elon Musk pada April 2023 lalu memang sebenarnya mengumumkan bahwa perusahaannya akan menggunakan sel LFP untuk mobil-mobil listrik murah, yang memiliki jarak tempuh lebih tinggi pendek.

Musk menerangkan pengaplikasian akumulator LFP, yang mana harganya lebih tinggi murah, akan diutamakan pada mobil-mobil di dalam luar Amerika Serikat, termasuk di dalam China salah satu pangsa terbesarnya di dalam dunia.

Di China sendiri penyimpan daya LFP sudah ada jamak digunakan oleh produsen mobil listrik raksasa seperti BYD. LFP memang sebenarnya terbuat dari besi yang harganya lebih besar tidak mahal lalu tambahan berbagai ditemukan pada pasaran dibandingkan dengan nikel.

Meski demikian LPF punya kelemahan utama, yakni listrik yang disimpan lebih besar sedikit sehingga jarak tempuh mobil listrik tambahan pendek dibandingkan dengan penyimpan daya dari nikel.

Selain itu elemen penyimpan daya LFP juga tambahan besar serta bobotnya lebih besar berat. Alhasil listrik yang dimaksud digunakan mobil juga lebih besar besar kemudian lebih banyak boros. 

Saat ini di dalam China Tesla menggunakan penyimpan daya LFP yang digunakan diproduksi oleh produsen elemen penyimpan daya Contemporary Amperex Technology (CATL).

Adapun elemen penyimpan daya berbasis nikel masih digunakan Tesla pada mobil-mobil yang lebih banyak mahal kemudian punya jarak tempuh lebih lanjut jauh. 

(Sumber: Suara.com)