Tetap Pakai Sirekap untuk pemilihan kepala daerah 2024, Roy Suryo: KPU Koppig

Tetap Pakai Sirekap untuk pemilihan kepala tempat 2024, Roy Suryo: KPU Koppig

Infocakrawala.com – JAKARTA – Pemerhati Telematika, Multimedia, AI, dan juga OCB Independen, Roy Suryo mengatakan KPU koppig lantaran akan tetap memperlihatkan menggunakan Sistem Data Rekapitulasi Suara (Sirekap) pada Pemilihan Kepala Daerah 2024. Istilah koppig berarti bebal, keras kepala alias sulit untuk dinasehati atau diberitahu.

“Istilah koppig sekarang tampaknya cocok dialamatkan terhadap KPU yang tersebut di keterangannya kemarin (Selasa, 23/04/24) tanpa malu berujar kami akan menggunakan Sirekap,” kata Roy Suryo pada keterangannya, Rabu (24/4/2024).

Menurutnya, KPU sulit diberi tahu lantaran akan memakai Sirekap kembali pada Pemilihan Kepala Daerah 2024. Padahal, banyak saran agar Sirekap diperbaiki.

“Secara teknis banyak sekali hal yang dimaksud harus dibenahi agar tidaklah digunakan lagi sebagai alat kecurangan bahkan diindikasikan kejahatan pemilihan kepala daerah sebagaimana Pemilihan Umum 2024 yang baru cuma berlangsung secara kontroversial sebelumnya,” ujar Roy.

Ia berkata, banyak pemerhati IT seperti dirinya, Leony Lidya MT, Hairul Anas Suaidi, Akhmad Syarbini, Akhmad Akhyar Muttaqin, Yudi Prayudi, kemudian Naskah Affidafit menyampaikan bahwa Sirekap tak layak digunakan.

“Mengapa demikian? Karena secara de facto juga sebagian sudah ada de jure, Sirekap sudah pernah menghasilkan sejumlah Kebohongan yang dimaksud berani dilaksanakan dengan vulgar oleh KPU, di tempat antaranya adalah persoalan Cloud-Server dalam Aliyun Computing Alibaba.com yang tersebut sebelumnya tiada diakuinya bahkan berani preskon dalam depan wartawan,” ucapnya.

“Di samping itu, Sirekap sampai dengan di-stop tanpa alasan kemudian telah dikatakan selesainya pemilihan raya kemarin tidaklah pernah dipublikasikan sertifikasi juga hasil audit forensik independen yang dimaksud seharusnya sudah ada dilaksanakan semenjak sebelum digunakan,” imbuhnya.

Selain itu, kata Roy, ada fakta JSON-script di Sirekap yang tersebut sempat ditemukan penyelenggaraan algoritma tertentu dan juga bahkan sempat dipergunakannya stagging-version alias Versi Beta dari Sirekap belum stabil. Menurutnya, beberapa data itu turut menambah keburukan Sirekap yang mau digunakan lagi untuk Pikada 2024.

“Kesimpulannya, KPU kalau masih tetap saja koppig akan menggunakan Sirekap harus melakukan perombakan lalu revisi total terhadap software yang awalnya dikerjasamakan dengan Kampus ITB ini,” katanya.