Infocakrawala.com – JAKARTA – Mengonsumsi minuman berenergi dinilai dapat menyebabkan hambatan pada kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi serta jikalau dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu serangan jantung . Benarkah?
Saat ini minuman berenergi banyak dikonsumsi, teristimewa di tempat kalangan anak muda. Minuman berenergi dipercaya sebagai minuman yang dapat meningkatkan kinerja fisik, walau faktanya minuman berenergi memiliki efek samping yang digunakan berbahaya, jikalau dikonsumsi secara berlebihan, khususnya pada kondisi tubuh jantung .
Dikutip healthline, pada beberapa tahun kebelakang, jumlah agregat konsumsi minuman energi yang dimaksud berlebihan menjadi perasaan khawatir dengan berbagai komplikasi yang tersebut disebabkan oleh minuman berenergi.
Kandungan gula juga kafein yang tinggi pada satu buah minuman berenergi menjadi salah satu faktor utama bahaya akan konsumsi minuman energi secara berlebihan.
Menurut para ahli, asupan kafein harian yang mana dianjurkan adalah maksimal 100 mg per hari untuk remaja, serta 400 mg untuk orang dewasa. Namun, beberapa minuman berenergi justru miliki zat lebih tinggi dari 500 mg kafein.
Selain kafein, taurin juga ginseng yang terkandung di minuman berenergi juga mempunyai efek stimulasi yang tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terlebih jikalau dicampur dengan kafein.
Kasus serangan jantung akibat konsumsi minuman berenergi seringkali dipicu dengan adanya konsumsi kombinasi dengan alkohol atau stimulan lainnya, atau pun yang dimaksud miliki riwayat jantung. Namun, meskipun ada hubungan antara konsumsi minuman berenergi berlebihan juga gagal jantung, penelitian masih mengamati keamanan konsumsi minuman berenergi lalu efek dengan adanya kombinasi campuran zat lain.
Pada kesulitan jantung, komplikasi yang rutin ditemukan akibat minuman berenergi adalah cepatnya detak jantung, berdebar-debar, hingga sesak napas. Selain jantung, minuman berenergi juga miliki efek samping yang dimaksud mengganggu tekanan darah menjadi tinggi atau hipertensi dan juga kehancuran pembuluh darah.
Kandungan gula yang tinggi juga menyebabkan komplikasi pada tubuh, teristimewa penyakit gula hingga menyebabkan hambatan kemampuan fisik yang tersebut serius.
MG/ Kayla Nathaniel Bilbina
