UKP Mardiono Ajak Komunitas Lakukan Inovasi Pengolahan Pangan Lokal

UKP Mardiono Ajak Komunitas Lakukan Inovasi Pengolahan Pangan Lokal

Infocakrawala.com – JAKARTA – Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Lingkup Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan juga Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono meminta seluruh masyarakat, koki, akademisi, perwakilan pelaku industri pangan, pemerintah daerah, serta pihak lainnya untuk melakukan pengembangan pengolahan pangan lokal guna pengurangan food loss and waste (FLW). Hal ini disampaikannya ketika sambutan Focus Group Discussion dalam Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, DIY, diambil Rabu (29/5/2024).

“Tujuan diselenggarakannya FGD kali ini adalah untuk mendapatkan masukan, gagasan, dan juga strategi kebijakan paling efektif untuk pengolahan pangan lokal pada rangka menyokong pergerakan nasional FLW di tempat seluruh Indonesia khususnya DIY. Sekaligus kesepahaman peran juga tanggung jawab dari berbagai pihak,” ujar Muhamad Mardiono.

Mardiono mengatakan, FLW perlu dijalankan untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan ke depan sekaligus mewujudkan ketahanan pangan. Sehingga memerlukan komitmen pemerintah dengan seluruh stakeholder lainnya.

“Permasalahan FLW bukan cuma menjadi isu lingkungan, namun juga menjadi isu sosial terkait hambatan stunting, kerawanan pangan, kemudian kelaparan, dan juga isu kegiatan ekonomi lainnya. Langkah ini hendaknya dapat diantisipasi oleh berbagai pihak, baik dunia industri, pendidikan, juga warga pada umumnya. Sehingga dapat menjadi aksi massal yang digunakan efektif, untuk menurunkan kerugian tersebut,” jelasnya.

Pria yang tersebut juga sebagai pimpinan partai urusan politik berlambang Ka’bah ini memohonkan para kontestan FGD untuk terus melakukan pembaharuan pengolahan juga pengemasan makanan kuliner. Sebab, DIY sendiri merupakan wilayah pariwisata nasional maupun internasional.

“Ini bisa saja dijadikan preferensi, seperti pengolahan kuliner seperti gudeg yang mana dikemas kalengan atau berbagai kudapan yang mana didesain sedemikian rupa sekali suapan, sehingga menurunkan sisa makanan juga sebagainya,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu narasumber sekaligus direktur utama Nusa Gastronomy Chef Ragil Imam Wibowo mengaku senang dapat berbagi inspirasi dan juga diskusi terkait pengurangan FLW. “Hari ini senang sekali dapat memberikan inspirasi perubahan pangan lokal yang dimaksud sebenarnya dahsyat, sekaligus bagaimana tindakan agar teman-teman semua bisa saja menurunkan FLW,” kata Ragil.

Ragil pun berharap agar kegiatan sejenis dapat terus digelorakan sehingga dapat menjadikan Indonesia lebih besar baik ke depannya. “Mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini dari Kantor UKP dapat memberikan contoh terhadap yang digunakan lainnya. Setidaknya menginspirasi teman-teman di area food industry agar lebih lanjut aware dan juga mengerti cara pengolahan barang (sisa makanan) yang tersebut mempunyai prospek nilai tambah,” pungkasnya.

Adapun di FGD kali ini menghadirkan beberapa narasumber lainnya seperti, ketua eksekutif Food Bank of Indonesia Hendro Utomo, Kepala Dinas Perjalanan otoritas Provinsi DIY Singgih Raharjo, Indonesian Chef Association (ICA) Chef Lucky Permana, juga Executive Sous Chef Royal Ambarrukmo Yogyakarta Chef Eko Purjiyono. Pertemuan ini juga diadakan demo masak pangan lokal secara secara langsung oleh para narasumber yang dimaksud hadir.