Batasi Unggahan Gempa Jepang, X Dihujat

Batasi Unggahan Gempa Jepang, X Dihujat

Infocakrawala.com – JAKARTA – Sistem sosial media X membatasi unggahan peringatan keras bencana dari perangkat lunak peringatan tegas bencana Jepang, NERV. Walhasil, banyak masyarakat yang dimaksud terhambat informasinya.

Ketika gempa bumi berkekuatan M 7,6 melanda pantai barat Negeri Matahari Terbit pada pukul 16.10 sore waktu setempat pada waktu momen Tahun Baru menimbulkan Badan Meteorologi Jepun (JMA) mengeluarkan peringatan tegas tsunami besar pertamanya sejak gempa bumi kemudian tsunami 2011 yang mana menewaskan hampir 20.000 orang.

Mereka yang dimaksud berada dalam sepanjang pantai barat negara ini, teristimewa dalam sepanjang Laut Negeri Sakura termasuk Prefektur Ishikawa, Niigata, kemudian Toyama dalam Honshu dan juga daerah-daerah Hokkaido diimbau untuk mengungsi ke daratan lebih tinggi tinggi.

Penyiar berita Negeri Sakura yang mana terdengar panik mengimbau pemirsa untuk meninggalkan televisi kemudian segera berlari dengan peringatan serius sejenis di tempat layar. Namun, meskipun urgensi situasi, perangkat lunak Pencegahan Bencana NERV yang tersebut populer menyatakan telah terjadi dihalangi mengunggah peringatan tegas darurat atau memberikan pembaruan pada akun X-nya. “Akun kami tampaknya telah lama dibatasi frekuensinya oleh sebab itu seringnya posting pembaruan informasi tentang Gempa Bumi Ishikawa juga Tsunami,” tulis pengelola akun X berbahasa Inggris milik NERV dua jam pasca gempa bumi.

Mashable melansir, Rabu (3/1/2024), NERV juga membagikan arahan sejenis di dalam akun Jepangnya, menyarankan orang untuk mengunduh aplikasinya untuk pembaruan waktu nyata. Untungnya, NERV kemudian menyatakan bahwa X telah dilakukan mendaftarkan kedua akunnya, berbahasa Negeri Matahari Terbit lalu bahasa Inggris sebagai akun Utilitas Publik.

Sayangnya, perbaikan ini dilaporkan datang hampir tiga jam pasca NERV mengabarkan pertama kali dibatasi. User X dengan cepat mengkritisi pembatasan akun di bahasa Negeri Matahari Terbit juga Inggris, teristimewa sebab NERV bukanlah entitas yang mana tiada dikenal.

Akun X NERV telah lama lama menjadi sumber informasi yang mana dapat diandalkan dan juga dipercayai selama bencana alam di dalam Jepang, pasca pertama kali berbagi informasi bencana pada Twitter/X pasca gempa bumi kemudian tsunami pada 2011 lebih banyak dari satu dekade yang tersebut lalu. Akun ini mempunyai 2 jt pengikut semata-mata di tempat akun X berbahasa Jepang, sementara program NERV sudah pernah diambil hampir 4 jt kali sejak peluncurannya pada 2019.

Seberapa berbahayanya pun, pembatasan X bukanlah kejutan. Agustus tahun lalu, akun NERV mengumumkan tidaklah akan lagi mengunggah informasi tentang pemadaman listrik atau evakuasi di tempat X akibat batasan tingkat kejadian yang mana ketat.

Rencana antarmuka pemrograman perangkat lunak (API) dasar seharga 100 dollar Negeri Paman Sam atau Rp1,5 jt per bulan, akun resmi NERV belaka dapat mengunggah hingga 100 unggahan otomatis setiap 24 jam. Kondisi ini kemungkinan besar cukup untuk sebagian besar pengguna X, tetapi terpencil tidaklah memadai untuk distribusi waktu nyata informasi bencana yang digunakan dapat menyelamatkan nyawa.

X mendapat kritik dikarenakan mengakhiri akses gratis ke API-nya awal tahun lalu kemudian menuntut pengembang membayar setidaknya untuk rencana dasarnya, yang dimaksud juga memiliki batasan terkait seberapa sejumlah dia dapat memposting. Sebagai hasilnya, banyak akun layanan masyarakat tiada lagi dapat memposting pembaruan otomatis tentang kejadian penting secara langsung.

X sudah pernah menjadi sumber informasi bencana yang mana kerap digunakan di dalam Negeri Matahari Terbit sejak bencana tahun 2011, dengan sejumlah pemerintah lokal menggunakan jaringan yang disebutkan untuk mendistribusikan informasi terbaru selama keadaan darurat. Sayangnya, jikalau dilihat dari sejarah terbarunya, jaringan ini tampaknya terpencil kurang efektif di membantu menjaga keselamatan orang daripada di area masa lalu.

(Sumber: SindoNews)