Modus Penipuan Live Streaming TikTok Terbaru, Gunakan Ribuan Smartphone

Modus Penipuan Live Streaming TikTok Terbaru, Gunakan Ribuan Smartphone

Infocakrawala.com – JAKARTA – Seorang pria menggunakan ribuan smartphone untuk memperbanyak total penonton live streaming. Modus ini untuk memunculkan 3 jt Yuan atau setara dengan Rp6,5 miliar di waktu kurang dari empat bulan.Namun, aksi pria dengan syarat China ini akhirnya berujung di area penjara lantaran tindakan yang mana dijalankan melanggar hukum.

Sang pria beroperasi dalam Provinsi Zhejiang yang digunakan dikenal sebagai pusat lapangan usaha live streaming dalam China. Interesting Engineering melansir, hari terakhir pekan (10/5/2024), pria bermarga Wang itu biasa memberikan layanan untuk live-streamer yang tersebut mendekatinya untuk meningkatkan penonton mereka.

Pihak berwenang di dalam Provinsi Zhejiang sekarang ini telah lama memenjarakannya. Ia didenda sebesar 50.000 Yuan atau sebesar Rp112 jt serta mendapat hukuman 15 bulan penjara menghadapi kejahatan operasi bidang usaha ilegal.

Bagaimana mekanisme penipuannya?

Wang mulai menggunakan taktik ini pada akhir 2022 setelahnya beliau mengetahui tentang praktik yang digunakan dikenal dengan istilah Brushing. Istilah ini mengacu pada praktik penyalahgunaan yang tersebut digunakan pada ruang online untuk memalsukan aktivitas real-time seperti jumlah total penonton, komentar, kemudian pembagian di live streaming untuk menarik interaksi penonton asli serta menyesatkan konsumen.

Penipuan ini umumnya digunakan pada penipuan e-commerce. Untuk meningkatkan peringkat juga visibilitas hasil pada jaringan e-commerce, penjual menghasilkan pesanan palsu dalam ruang online. Pertemuan ini mempunyai konsekuensi bagi konsumen yang tidaklah menaruh curiga.

Untuk melakukan penipuan, Wang pertama-tama membeli 4.600 smartphone yang dapat dikontrol oleh perangkat lunak cloud khusus.

Wang kemudian membeli layanan VPN dan juga peralatan jaringan, seperti router serta switch, dari perusahaan teknologi yang berbasis dalam Changsha di tempat Provinsi Hunan, China tengah. Hanya dengan beberapa klik pada komputernya, Wang dapat mengoperasikan semua ponsel secara bersamaan untuk meningkatkan jumlah total penonton dari live streaming.

Pihak berwenang di tempat China mengakui bahwa ada beberapa celah di pengelolaan akun sistem live streaming. Wang juga mengungkapkan biaya pemakaian salah satu ponsel adalah 6,65 Yuan per hari atau setara Rp15 ribu.

Dia membeli akun palsu, yang tersebut terkadang disensor lantaran gagal mengautentikasi nama asli. Namun ia setiap saat memulihkan akun lantaran proses pendaftaran ulangnya sederhana. Sistem berbagi video populer TikTok menjadi salah satu sumber klien utamanya.

Selain Wang, 17 terperiksa lainnya sedang diselidiki dikarenakan melanggar hukum, dengan sengaja menyebarkan informasi palsu secara online melalui layanan penerbitan untuk mendapatkan keuntungan, juga mengganggu pasar.

MG/Maulana Kusumadewa Iskandar